Peredam kejut merupakan komponen yang menentukan nyaman atau tidaknya ayunan kendaraan ketika melewati jalan tidak rata.
Dengan peredam kejut yang berkualitas maka, kenyamanan di dalam kabin akan terjaga. Bahkan, seakan permukaan jalan yang tidak rata tersebut terasa halus-halus saja.
Peredam kejut pada mobil biasanya terdiri sepasang, kanan dan kiri untuk suspensi depan dan sepasang juga yang bagian belakang. Lantas, bila salah satu peredam kejut ini lemah apakah harus ganti dua-duanya?
Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun Hardi Wibowo, mengatakan penggantian peredam kejut boleh satu saja, tidak harus sepasang dengan catatan memang kondisinya masih bagus.
“Boleh saja ganti satu, asalkan yang tidak diganti memang kondisinya masih bagus, jadi bisa mengimbangi kinerja suspensi yang satunya,” ucap Hardi.
Dia mengatakan bila salah satu peredam kejut lemah, maka yang terjadi bodi mobil terasa limbung.
“Misal bagian peredam kejut yang belakang kiri lemah, begitu mobil melewati jalan bergelombang akan terasa bodi bagian belakang kiri lebih cepat naik daripada bagian kanan, ini menyebabkan bodi mobil limbung,” ucap Hardi.
Dia juga mengatakan bila memang ingin mengganti peredam kejut satu bagian saja perlu memastikan terlebih dulu.
“Biasanya bengkel-bengkel itu menyarankan melakukan penggantian dua-duanya sekaligus karena berasumsi keduanya memiliki usia yang sama, sehingga kualitasnya pun sama, atau memang untuk menghindari dua kali kerja,” ucap Hardi.
“Daripada bolak-balik ke bengkel, biasanya pelanggan diberitahu kondisi peredam kejut dua-duanya, dan disarankan untuk mengganti dua-duanya biar sekali kerja,” ucap Hardi.
Dia mengatakan, terkadang onderdil diganti memang kondisinya belum rusak tapi juga ada yang mempertimbangkan durability (daya tahan).
Jadi, penggantian peredam kejut memang boleh satu saja, namun hal itu perlu memperhatikan kondisi peredam kejut yang satunya.
Sumber:kompas.com
0 Comments